Minggu, 12 Februari 2012

Kosgoro 1957: Tingkatkan Solidaritas dan Kesetiakawanan Nasional
Ditulis oleh Sang Admin 11. November 2010 - 11:16
JAKARTA - Terkait peringatan Hari Pahlawan 10 November 2010, Kesatuan Organisasi Serba Guna Gotong Royong (Kosgoro) 1957 mengimbau segenap anak bangsa menggalang kekuatan meningkatkan solidaritas dan kesetiakawanan nasional.
Apalagi, beragam bencana bertubi-tubi menimpa rakyat di sejumlah daerah di Tanah Air, seperti banjir bandang di Wasior, Papua; tsunami di Mentawai, Sumatera Barat; dan letusan Gunung Merapi, di Yogyakarta.
Hal itu dikemukakan Ketua Umum Pengurus Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 HR Agung Laksono, Sekjen Kosgoro 1957 Syamsul Bachri, dan Ketua Umum Gerakan Persatuan Perempuan Kosgoro (GPPK) 1957 Hayani Isman, usai ziarah dan tabur bunga di makam pendiri Kosgoro almarhum Mas Isman, serta upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-53 Kosgoro 1957, di TPU Tanah Kusir, Jakarta, kemarin.
"Mari menggalang kekuatan, bahu-membahu membantu saudara-saudara kita yang terkena bencana," ujar Agung Laksono yang juga Menko Kesra ini. Terkait hari pahlawan, segenap pimpinan Kosgoro 1957, sepakat mendukung Presiden ke-2 RI Soeharto (Pak Harto) menjadi pahlawan nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Agung mengimbau kader Kosgoro 1957, lebih berkiprah di masyarakat sesuai doktrin organisasi, yaitu pengabdian, kerakyatan, dan solidaritas. "Jadikan hari pahlawan dan ulang tahun ke-53 Kosgoro 1957 momentum untuk mengimplementasikan doktrin organisasi," kata Agung yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
Berkiprah untuk Rakyat
Dalam acara yang dihadiri antara lain, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Kosgoro (HPK) 1957 Emil Abeng, Ketua Barisan Muda Kosgoro (BMK) 1957 Heru Dewanto, panitia HUT Kosgoro 1957 Fajar Ridwan mengatakan, selain upacara, ziarah dan tabur bunga, peringatan HUT juga diikuti syukuran di kediaman Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 HR Agung Laksono, di kawasan, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (10/11) malam.
Sementara itu, Sekjen PPK Kosgoro 1957 Syamsul Bachri mengatakan, Peringatan HUT ke-53 Kosgoro 1957 ini, berlangsung sederhana sebagai bentuk keprihatinan atas bencana yang terjadi di dalam negeri.
Selaku wakil rakyat di Fraksi Partai Golkar DPR, Syamsul Bachri juga mengimbau keterlibatan intens Kosgoro 1957, dalam berperan aktif sebagai relawan yang bekerja dan membantu para korban bencana alam. "Para relawan Kosgoro 1957 yang melebur dalam berbagai komunitas independen, mendapat pernilaian yang sama dari pemerintah. Jadi, saat menjadi relawan, prinsip kerja yang utama kader Kosgoro 1957 adalah tulus dan tanpa pamrih," ujarnya.
Peran sejumlah relawan terjun langsung membantu penanggulangan para korban bencana alam misalnya, menjadi catatan tersendiri PPK Kosgoro 1957. "Kita tidak ingin, ada yang mengaku kader ormas, namun hanya berpangku tangan saat melihat penderitaan para korban bencana baik di Wasior, Mentawai, maupun Yogyakarta, dan Jawa Tengah," katanya.
Syamsul Bachri juga menyampaikan, bahwa sebagai salah satu ormas pilar utama yang membidani kelahiran Golkar, Kosgoro 1957 dalam memasuki usia lebih dari setengah abad, akan terus mengembangkan diri sebagai organisasi kemasyarakatan yang modern, dengan tetap memegang teguh doktrin perjuangannya.
"Doktrin ini bukan tidak mengakui demokrasi sebagai asas. Tetapi sejak didirikan, jajaran pimpinan organisasi di segala tingkatan senantiasa memegang prinsip kerja secara kolektif," ujarnya.
Hal sama dikemukakan Ketua Umum GPPK 1957 Hayani Isman yang merupakan anak pendiri Kosgoro almarhum Mas Isman. Menurut anggota F-PG DPR ini, pola pengelolaan organisasi dengan sistem pimpinan kolektif memiliki makna, bahwa dalam pelaksanaan tugas maupun tanggung jawab dipikul secara bersama-sama.
"Dengan demikian, seluruh aktivitas organisasi senantiasa dapat dilaksanakan pada iklim yang kondusif dan menyejukkan serta membuat tali persaudaranaan yang makin erat bagi keluarga besar Kosgoro 1957," katanya.
Ia juga mengingatkan, dengan semakin berkembangnya demokrasi, maka Kosgoro 1957 dalam setiap pengambilan keputusan tetap mengedepankan asas tersebut. [Rully/Yudhiarma]
Sumber: Suarakarya-online.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar