Minggu, 12 Februari 2012

Deklarasi
KOSGORO 1957
Disusun oleh :
Drs. HM. Djonharro
BAGIAN I
Latarbelakang Deklarasi
1.       Kelahiran dan perkembangan KOSGORO 1957 tak dapat dipisahkan dari perjalanan panjang yang telah ditempuh sejak 10 Nopember 1957 hingga tahap-tahap berikutnya. Berawal dari perpecahan dalam Musyawarah Besar VIII KOSGORO tanggal 10 – 14 Nopember 2000 dan  tanggal 11 – 13 Mei 2001, sebagai Mubes yang Berhenti di Jalan Buntu.
2.       Tampilnya dua kubu yang berbeda prinsip :
(1).    Pihak Pertama (Kelompok HR. Agung Laksono) : Mempertahankan “Orientasi Karya dan Kekaryaan” sebagai   pengamalan amanat Pedoman Perjoangan Mas Isman.
(2).    Pihak Kedua (Kelompok Hayono Isman) Mengembangankan “Independensi” dengan mengesampingkan amanat Pedoman Perjoangan Mas Isman.
3.       Sejak 13 Mei 2000 hingga 8 Fenruari 2003, berkembang dua KOSGORO dengan dua nakhoda. Hayono Isman memimpin KOSGORO yang bermarkas di Jalan Cikditiro 34 Jakarta Pusat dan KOSGORO yang dipimpin oleh HR. Agung Laksono yang bermarkas di Wiswa 77 Slipi Jakarta Barat. Berbagai upaya untuk membangun islah terus dilakukan, baik atas prakarsa para sesepuh maupun atas upaya berbagai pihak lain namun tidak membuahkan hasil apa-apa bahkan kian mempertajam perseteruan.
4.       Untuk mengakhiri konflik, Hayono Isman dan Drs. Abdul Muin Angkat menggugat HR. Agung Laksono dan H. Syamsul Bachri MSc karena dianggap sebagai pihak yang tidak berhak memimpin KOSGORO dengan mempergunakan atribut-atributnya. Tetapi Pengadilan Negeri Jakarta Timur menolak gugatan itu dan bahkan menempatkan PPK KOSGORO pimpinan HR. Agung Laksono dan H. Syamsul Bachri MSc sebagai kepengurusan yang sah dan berhak mempergunakan atribut-atribut KOSGORO dan mengelola asset-asset organisasi KOSGORO. Dalam perkara banding, kembali Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memperkuat keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur itu, yakni memenangkan HR. Agunfg Laksono dan H. Syamsul Bachri, MSc.
5.       Kemudian berkembang pemikiran yang sangat jernih dan gagasan yang sangat arif, yakni : memberi kebebasan kepada kedua kelompok ini berjalan sendiri-sendiri, dengan mengembangkan kemampuan masing-masing. Diharapkan, masyarakat, bangsa, negara dan sejarah yang akan menilai, siapa yang unggul dalam mengembangkan Pedoman Perjoangan dan Tridharma : Pengabdian, Kerakyatan dan Solidaritas sebagai warisan paling berharga dari Mas Isman dan TRIP Jawa Timur, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
6.       Diharapkan, dengan berkibarnya dua bendera, yakni KOSGORO dan bendera KOSGORO 1957 yang berlomba-lomba dalam mengembangkan Tridharma: Pengabdian – Kerakyatan – Solidaritas dan Pedoman Perjuangan, dalam masyarakat. Maka dibanyak tempat, dan semua kalangan akan melihat, merasakan dan memperoleh manfaat dari kehadirannya. Dengan demikian, maka timbulnya dua organisasi akan menghilangkan perseteruan dan membangun semangat kejuangan dan kompetisi sehat dalam turut ambi! bagian dalam pembangunan bangsa sesuai cita-cita Mas Isman.
Deklarasi KOSGORO 1957
7.  Sehubungan suasana itu, maka pada tanggal 8 Februari 2003, para tokoh, fungsionaris dan kader KOSGORO berkumpul Hotel Ciputra – Grogol Jakarta untuk mengambil jalan terbaik dengan men-deklarasi-kan KOSGORO 1957. Usai penandatangan Deklarasi yang ditandatangani oleh 57 (limapuluhtujuh) tokoh dan kader dari seluruh Indonesia itu, berbunyi antara lain :
– Meluruskan kembali garis perjuangan yang ber-Orientasi  pada Karya dan Kekaryaan dan
Mengembangkan kembali semangat persatuan  dan kesatuan tahun 1957.
8.  Dan dengan dua kendaraan bus rombongan para deklarator, menuju kantor DPP Partai Golkar di Slipi. Deklarasi dibacakan oleh Drs. H. Djuwardi BBA (Ketua PDK KOSGORO Klaten Jawa Tengah – Almarhum) dihadapan Ketua Umum DPP Partai Golkar Ir. H. Akbar Tandjung di Aula Kantor DPP Partai Golkar – Jalan Anggrek Nely Murni Jakarta Barat, pada hari itu juga, 8 Februari 2003 pukul 14.00 siang.
9. Guna memantapkan keberadaan organisasi KOSGORO 1957, organisasi ini telah terdaftar di Depdagri dan mendapat pengesahan dari Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 11/D.III.3/IX/2004 Tanggal : 30 September 2004. Sedangkan Logo KOSGORO 1957 telah mendapat pengesahan hak paten dari Direktorat Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak, Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang Jenderal Hak Kekaryaan Intelektual Departemen Hukum dan Hak Azasi Manusia, Nomor: 023455 Tanggal : 14 April 2003.
Sukses Konsolidasi
10. Lahirnya Deklarasi KOSGORO 1957 tanggal 8 Februari 2003 itu, konsolidasi berlanjut dengan penyelenggaraan Musyawarah Besar I KOSGORO 1957,yang berlangsung di Hotel Kemang – Jakarta Selatan tanggal 22 – 24 Maret 2003. Dalam Musyawarah Besar I KOSGORO 1957 ini hadir 22 delegasi Pimpinan Daerah Kolektif KOSGORO 1957 Provinsi seluruh Indonesia dan delegasi Barisan Muda KOSGORO 1957 dan delegasi Gerakan Persatuan Perempuan KOSGORO 1957 di tingkat Pusat. Panitia Penyelenggara dipimpin oleh H. Sofhian Mile, SH. Panitia Pengarah dipimpin oleh H. Syamsul Bachri, MSc dan Panitia Pelaksana dipimpin oleh Henky Muljosudjono.
11. Mubes ini menunjuk 7 (tujuh) Pimpinan Mubes I KOSGORO 1957 yang terdiri dari, Ketua : HM. Paskah Suzetta (PPK), Sekretaris : Hj. Mega Putri Tarmizi, BSc (Lampung), dengan Anggota-anggota : Drs. HM. Djonharro (PPK), H. Sofhian Mile, SH (PPK), Drs. H. Mahmuddin Lubis (Sumatera Utara), H. Muhammad Riyanto, SH, MSi (Jawa Tengah) dan Agustinus Arronggae (Papua).
12. Mubes I ini juga memberikan Mandat Penuh kepada HR. Agung Laksono sebagai Ketua Umum Terpilih sekaligus sebagai Formatur Tunggal, penyusunan komposisi dan personalia Dewan Penasehat Organisasi dan Pimpinan Pusat Kolektif KOSGORO 1957 Masabhakti: 2003-2008.
13. Ketua Umum Terpilih, sesuai dengan mandate yang diterima menetapkan H. Soeprapto sebagai Ketua Dewan Penasehat Organisasi KOSGORO 1957 Masabhakti 2003-2008 dengan 5 (lima) orang Wakil Ketua, satu orang Sekretaris (ex officio) dan 2 (dua) Wakil Sekretaris serta 50 orang Anggota.   Sedangkan Pimpinan Pusat Kolektif KOSGORO 1957 Masabhakti : 2003-2008 terdiri dari Ketua Umum : HR. Agung Laksono dengan 15 (limabelas) orang Ketua, Sekretaris Jenderal: H. Syamsul Bachri, MSc dengan 8 (delapan) orang Wakil Sekjen, Bendahara Umum : Drs. Setya Novanto dengan 8 (delapan) orang Wakil Bendahara Umum. Sementara itu, kepengurusan sektoral oleh 12 (dua belas) Departemen dengan personalia sebanyak 68 (enampuluhdelapan) orang.
14. Sukses konsolidasi Organisasi KOSGORO 1957 pada masabhakti I : 2003-2008, antara lain terbentuknya kepengurusan Pimpinan Daerah Kolektif di 33 provinsi dam 420 kabupaten/kota seluruh Indonersia dan pengembanganGerakan,Badan dan Lembaga secara Nasional, kian memantapkan keberadaan KOSGORO 1957 secara Nasional.
15. Disamping sukses yang dicapai kader-kader terbaik KOSGORO 1957 dengan mendapat kepercayaan Rakyat dan Negara untuk menduduki jabatan-jabatan public sedangkan kegiatan-kegiatan organisasi berkembang sesuai arahan Program Umum KOSGORO 1957.
Musyawarah Besar II
16. Musyawarah Besar (Mubes) II KOSGORO 1957 yang berlangsung di Jakarta tanggal 3-6 April 2008 yang dibuka secara resmi oleh Presiden DR. Susilo Bambang Yudhoyono yang di dampingi oleh Wakil Presiden Drs. HM. Jusuf Kalla, di hadiri oleh 1.500 orang peserta dari 33 (tigapuluhtiga) provinsi, 420 (Empatratus duapufuh) kabupaten/kota dan 13 (tigabelas) Gerakan, Badan dan Lembaga tingkat Pusat. Penyelenggraan Musyawarah Besar II ini, kian memastikan kemantapan eksistensi KOSGORO 1957 ditengah-tengah Masyarakat, Bangsa dan Negara.
17. Panitia Penyelenggara Mubes II dipimpin oleh H. Marzuki Achmad SH dan Drs. J. Isdijono sebagai Ketua dan Sekretaris,Panitia Pegarah dipimpin oleh H. Rambe Kamarulzaman MSc dan Drs. HM. Djonharro sebagai Ketua dan Sekretaris, sedangkan Panitia Pelaksana dipimpin oleh Drs. Setia Novanto dan DR. HM. Azis Syamsuddin dan Hayani Isman Sutoyo sebagai Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
18. Mubes II dipimpin oleh Pimpinan Mubes II yang terdiri dari Ketua : H. Rambe Kamarulzaman MSc (PPK KOSGORO 1957), Sekretaris : Isyana W. Sadjarwo SH (Bakumham KOSGORO 1957), dengan Anggota-anggota : Dra. Henny Ida Astuti ( Himpunan Pengusaha KOSGORO 1957), HE. Tarmizi Sabkie MBA (PDK KOSGORO 1957 Prov. Lampung),
19. Musyawarah Besar II KOSGORO 1957 kali ini secara aklamasi memilih HR. Agung Laksono sebagai Ketua Umum Terpilih, sekaligus sebagai Ketua Tim Formatur yang bertugas menyusun komposisi dan personalia Dewan Penasehat Organisasi dan Pimpinan Pusat Kolektif KOSGORO 1957 Masabhakti: 2008-2013.
20. Tim Formatur yang terdiri dari HR. Agung Laksono sebagai Ketua dibantu oleh Sekretris Tim: Dra. Hj. Juniwati Masjchun Sofwan (unsur PPK KOSGORO 1957 Demisioner), Ir. Airlangga Hartarto (Barisan Muda KOSGORO 1957), Drs. Freddy Latumahina (Forum Diskusi Nasional KOSGORO 1957), Ir. H. Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin (Sumatera Selatan), H. Gusti Iskandar SA, SE (Kalimantan Selatan), Ir. Eko Sarjono Putro (JawaTengah), Anwar Pua Geno, SH (Nusa Tenggara Timur).
21. Tim Formatur, menetapkan Ibu Sulasikin Murpratomo sebagai Ketua Dewan Penasehat Organisasi (DPO) dan kembali mempercayakan kepemimpinan Pimpinan Pusat Kolektif KOSGORO 1957 kepada trio: HR. Agung Laksono sebagai Ketua Umum Terpilih, H. Syamsul Bachri, MSc sebagai Sekretaris Jenderal dan Drs. Setya Novanto sebagai Bendahara Umum.
22. Kepengurusan Dewan Penasehat Organisasi dan Pimpinan Pusat Kolektif KOSGORO 1957 terdiri dari para tokoh dan kader senior KOSGORO 1957 dengan komposisi yang sangat lengkap (21 bidang/sektoral) dan dengan jumlah personil yang cukup besar. Diharapkan, kepengurusan ini mampu membangun masadepan KOSGORO 1957 yang jauh lebih baik.
23. Hingga berlangsungnya Musyawarah Besar II KOSGORO 1957  April 2008, KOSGORO 1957 telah berkembang dengan jaringan Struktur Vertikal dan Struktur Horizontal
Struktur Vertikal :
(1).     Pimpinan Daerah Kolektif KOSGORO 1957 Provinsi di 33 Provinsi seluruh Indonesia
(2).    Pimpinan Daerah Kolektif KOSGORO 1957 Kabupaten/Kota di 420 Kabupaten/Kota
(3).    Pimpinan Kolektif KOSGORO 1957 Kecamatan
(4).    Pimpinan Kolektif KOSGORO 1957 Kelurahan/Desa

Struktur Horizontal (Gerakan, Badan dan Lembaga).
—      Gerakan terdiri dari :
(1).    Barisan Muda KOSGORO 1957
(2).    Gerakan Persatuan Perempuan KOSGORO 1957
(3).    Himpunan Pengusaha KOSGORO 1957
(4).    Himpunan Mahasiswa KOSGORO 1957
(5).    Koperasi KOSGORO 1957
—      Badan, terdiri dari :
(1).    Badan Advokasi dan Hak Azasi Manusia KOSGORO 1957
(2).    Badan Kesenian dan Kebudayan KOSGORO 1957
(3).    Badan Pembina Pendidikan Nasional  KOSGORO 1957
(4).    Badan Kaderisasi dan Keanggotaan KOSGORO 1957
—      Lembaga, terdiri dari :
(1).    Komite Beasiswa KOSGORO 1957
(2).    Yayasan Universitas KOSGORO 1957
(3).    Stima KOSGORO 1957
(4).    Forum Diskusi Nasional KOSGORO 1957
BAGIAN  II
Kelengkapan Organisasi
25.     Sebagai Organisasi Kemasyarakatan yang cukup tua dan memiliki jaringan organisasi yang sangat luas, KOSGORO 1957 telah memiliki berbagai Kelemgkapan Organisasi seperti :
(1).    Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(2).    Program Umum
(3).    Visi dan Misi
(4).    Lambang (logo) Organisasi
(5).    Lagu : Hymne dan Mars KOSGORO 1957
Visi dan Misi
26.     Visi dan Misi KOSGORO 1957, pada dasarnya merupakan penjabaran daripada Pedoman Perjoangan KOSGORO 1957.
Visi :
Memperkokoh keberadaan KOSGORO 1957 sebagai Organisasi Kemasyarakatan yang handal dan professional yang mampu mewujudkan cita-cita perjuangan bangsa untuk membangun Masyarakat Adil dan Makmur berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indoneswia Tahun 1945 dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan panduan jiwa dan semangat Pengabdian – Kerakyatan – Solidaritas.
Misi :
(1).    Memantapkan keberadaan dan pengajaran organisasi KOSGORO 1957 ditengah-tengah perkembangan bangsa Indonesia, dengan turut ambil bagian secara aktif dalkam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
(2).    Meningkatkan kemampuan, kualitas dan professionalisme para penyelenggara organisasi sereta terbangunnya barisan kader dalam kualitas dan kuantitas yang handal dan professional.
(3).    Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pekerjaan yang layak dan kesempatan berusaha bagi seluruh rakyat Indonesia dengan memadukan Kebijakan Negara dengan Pemberdayaan Potensi Masyarakat.
(4).    Mengembangkan peranserta masyarakat dan dunia usaha dengan pemberdayaan perekonomian rakyat khususnya Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
(5).    Memperjuangkan sistem pendidikan nasional yang mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan  handal untuk membangun masadepan bangsa yang berkualitas dan mampu bersaing dengan kehidupan antar bangsa di dunia.
(6).    Meningkatkan dan memantapkan kesadaran dan budaya hukum masyarakat dengan pemahaman atas hak dan kewajiban sebagai warga negara yang sadar hukum, pelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam serta terpeliharanya ekosistem.
(7).    Mengembangkan potensi organisasi dalam rangka pengembangan dan pemdayagunaan potensi politik guna turut ambil bagian dalam kebijakan politik bagi kehidupan bermasyatakat, berbangsa dan bernegara.
Lambang Organisasi
KOSGORO 1957
Rincian lambang Organisasi KOSGORO 1957, terdiri dari :
(1).    Pohon Beringin, melambangkan persatuan dan kesatuan bangsa.
(2).    Tiga Burung, yang bertengger diatas pohoin beringin melambangkan doktrin perjuangan KOSGORO 1957, yakni : Pengabdian, Kerakyatan dan Solidaritas.
(3).    10 Akar Gantung pada Pohon Beringin, simbol dari tanggal 10, yakni tanggal kelahiran KOSGORO 1957.
(4).    Akar Angin Pohon Beringin, masing-masing 1 (satu) sebelah kiri dan 1 (satu) sebelah kanan, simbol dari bulan 11 (sebelas – Nopember), sebagai bulan kelahiran KOSGORO 1957.
(5).    5 (lima) Lengkungan Puncak Daun Beringin, dan 7 (tujuh) akar bawah, melambangkan 57 (limatujuh) tahun kelahiran KOSGORO 1957.
(6).    Tulisan KOSGORO pada posisi atas Pohon Beringin, melambang semangat kejuangan dan keluhurann cita-cita perjuangan Para Pemuda Pejuangan Kemerdekaan Bangsa.
(7).    Angka 1957 pada posisi bawah akar Pohon Beringin, melambangkan embrio KOSGORO yang mencerminkan suasana kebatinan tahun 1957 saat kelahiran KOSGORO 1957.
(8).    Bentuk Perisai Kuno, yang mengisyaratkan bahwa KOSGORO 1957 merupkan bagian dari kesinambungan sejarah perjuangan bangsa dan penerus tradisi perjuangan bangsa.
(9).    Bingkai Segi Lima Sama Sisi, melambangkan 5 (lima) Sila dari Pancasila sebagai Ideologi Negara dan Palsafah Hidup Bangsa Indonesia.
(10).   Warna Putih, pada dasar Perisai Kuno, bermakna Kesucian.
(11).   Warna Merah, pada dasar tulisan KOSGORO dan tulisan 1957 bermakna Keberanian Demi Kebenaran.
(12).   Warna Kuning pada dasar segi lima sama sisi, bermakna Luwes Dalam Penampilan.
(13).   Warna Hitam pada garis tepi tulisan KOSGORO, pada geris tepi Perisai Kuno dan pada garis tepi Segi Lima Sama Sisi, bermakna : Teguh Dalam Prinsip.

Ketentuan Khusus :
(1).    Warna Identitas KOSGORO 1957 adalah Kuning Kunyit.
(2),    Warna Kuning Kunyit tercermin dalam setiap Atribut dan Identitas Organisasi KOSGORO 1957.
BAGIAN III
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
KOSGORO 1957
Pembukaan
Bahwa hak untuk merdeka adalah hak azasi manusia sebagai wujud kedaulatan rakyat dan masyarakat adil dan makmur tanpa penindasan dan pengisapan dalam bentuk apapun, merupakan tujuan semua umat manusia. Terkait dengan hal itu, maka para pelajar pejuang kemerdekaan yang tergabung dalam TRIP Jawa Timur, pada tanggal 10 Nopemeber 1957 memprakarsai berdirinya KOSGORO sebagai “Koperasi Simpan Pinjam Goyong Royong” yang kemudian berkembang menjadi “Koperasi Serbausaha Gotong Royong”, yang pada dasarnya merupakan upaya politik para pemuda pejuang kemerdekaan untuk menguji krenteg-nya dalam dua bidang pengabdian. Yaitu pengabdian untuk kemerdekaan bangsa dari segala bentuk penjajahan dan pengabdian untuk mengangkat derajat bangsa, yang selama 300 tahun merana sebagai bangsa terjajah.
Bahwa sesuai dengan perkembangan, KOSGORO sebagai organisasi fungsional, pada tanggal 20 Oktober 1964 bersama-sama potensi bangsa lainnya yang tergabung dan berperan aktif dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, membentuk Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), selanjutnya menjadi Partai Golongan Karya. Sebagai pendiri dan anggota Sekber Golkar, KOSGORO merupakan salah satu dari 7 (tujuh) Kelompok Induk Organisasi (KINO) yang dikenal sebagai Cikal Bakai Golkar.
Bahwa KOSGORO sebagai Organisasi Pejuang dan Organisasi Perjuangan yang berada dalam denyut nadinya hidup dan kehidupan serta sukaduka segenap bangsa, akan senantiasa terpanggil untuk mendharma-bhaktikan karya dan pengabdiannya bagi bangsa dan tanah air. Itu sebabnya, sejak tanggal 11 Maret 1966, sesuai dengan tuntutan perjuangan, KOSGORO menyempurnakan keberadaan nya, selain sebagai Organisasi Gerakan Koperasi dan Perekonomian Rakyat, juga sebagai Organisasi Gerakan Massa dengan uraian pengertian : Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong. Dengan begitu maka, KOSGORO mengandung dua pengertian, yakni sebagai Koperasi Serbausaha Gotong Royong dan Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong, dan keduanya berjalan beriringan sesuai dengan perkembangan dan dinamika kehidupan bangsa Indonesia.
Bahwa perubahan politik nasional tahun 1998 yang melahirkan Era Reformasi telah menghadirkan tekanan dan desakan akan perubahan, yang melanda hampir seluruh komponen bangsa, termasuk KOSGORO sebagai Organisasi Kemasyarakatan yang berorientasi pada karya dan kekaryaan. Tekanan dan desakan yang kurang terarah itu dan cenderung kian tak terkendali, yang perlu pelurusan sesuai dengan semangat reformasi, agar prinsip-prinsip perjuangan tetap berada pada alur perjuangan yang benar. Itu sebabnya, Para Tokoh dan Para Kader KOSGORO dari seluruh Nusantara berketapan hati untuk bersepakat melahirkan Deklarasi KOSGORO 1957 tanggal 8 Februari 2003 di Jakarta.
Deklarasi KOSGORO 1957 tanggal 8 Februari 2003, pada dasarnya merupakan pemurnian semangat kejuangan dan pengabdian dengan meluruskan kembali garis perjuangan yang ber-orientasi pada karya dan kekaryaan sebagaimana arahan Pedoman Perjuangan KOSGORO dan mengembangkan kembali jiwa, semangat dan tradisi persatuan dan kesatuan 1957 sebagai warisan dan pesan suci para pendiri dan pendahulu KOSGORO. Selaras dengan watak dan komitmen kejuangan KOSGORO yang terkait dengan tantangan bangsa, maka KOSGORO 1957 akan terus melanjutkan dan mengembangkan teadisi perjuangan dan pengabdian untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia.
Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan dijiwai semangat Doktrin Perjuangan Tri Dharma KOSGORO 1957 : Pengabdian – Kerakyatan – Solidaritas maka disusunlah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KOSGORO 1957 sebagai berikut:
BAGIAN IV
PROGRAM UMUM ORGANISASI KOSGORO 1957
Masa Bhakti 2008-2013
I. PENDAHULUAN
1.  Program Umum KOSGORO 1957 berisikan Garis-garis Besar Haluan KOSGORO 1957 untuk kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, dalam mencapai tujuan organisasi yang dijiwai semangat Pengabdian – Kerakyatan – Solidaritas.
2.  Program Umum KOSGORO 1957 Masa Bhakti 2008-2013, berisikan perencanaan, tahapan kegiatan KOSGORO 1957 yang berlaku Nasional dan menjadi acuan setiap jajaran organisasi dalam lingkungan KOSGORO 1957.
3.  Program Umum KOSGORO 1957 disusun untuk mencapai tujuan organisasi sebagai perwujudan dan pelaksanaan Tri Dharma KOSGORO 1957 : Pengabdian-Kerakyatan-Soiidaritas, dengan tetap berpijak atas kemampuan dan realitas yang ada.
II. TUJUAN DAN SARAN

1. TUJUAN :
Tercapainya pelaksanaan program secara terencana dan bertahap untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan, bermartabat dalam suasana jiwa dan semangat kekeluargaan dan gotong royong berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945.
2. SASARAN :
a.  Tercapainya pelaksanaan program pengembangan dan kegiatan kemasyarakatan, pemibinaan mental spiritual, peningkatan perekonomian rakyat, baik di pedesaan maupun perkotaan serta pengembangan potensi politik, pengembangan pendidikan dan sumber daya manusia serta peningkatan kesehatan masyarakat dan meningkatkan penyelamatan Lingkungan Hidup serta mengembangkan pertanian.
  1. Tercapainya pelaksanaan program pengembangan perekonomian rakyat melalui pembentukan dan pemberdayaan koperasi dan kewirausahaan.
  1. Tercapainya pelaksanaan program pengembangan pendidikan dan sumber daya manusia   melalui   peningkatan   kualitas   lembaga   pendidikan  di  lingkungan KOSGORO 1957, penyediaan fasilitas pendidikan berkualitas untuk Anggota Kader KOSGORO 1957 secara khusus dan untuk seluruh lapisan masyarakat.
  1. Tercapainya pelaksanaan program pengembangan pendidikan politik melalui rekrutmen anggota, kaderisasi dan promosi kader baik untuk legislatif, eksekutif dan dunia usaha.

III. GARIS BESAR PROGRAM UMUM KOSGORO 1957
Garis Besar Program Umum KOSGORO 1957 disusun secara sederhana, mudah dipahami, yang dapat dilaksanakan secara terpadu, efektif, efisien dan berkesinambungan. KOSGORO 1957 sebagai organisasi perjuangan mandiri, yang berorientasi pada karya kekaryaan yang mampu menggali potensi untuk kepentingan masyarakat, demi terwujudnya kader “yang berbudi luhur dan beramal saleh dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Dalam rangka mendorong percepatan/akselerasi pelaksanaan program umum diatas dukungan infrastruktur dan kelembagaan organisasi menjadi penting. Karena itu, perlu ditetapkan langkah-langkah strategis antara lain :
1. Penataan kelembagaan dan struktur organisasi KOSGORO 1957 sampai tingkat bawah.
2.  Mendorong seluruh gerakan dan lembaga untuk mempercepat kosolidasinya masing masing.
3.  Memperkuat interaksi dengan rakyat sebagai mitra dan arah pengabdian KOSGORO 1957.
Pelaksanaan secara konsisten atas langkah strategis diatas, diharapkan bisa mendorong implementasi garis-garis besar program yang bertumpu kepada 3 (tiga) pilar pokok, yaitu :
1.   PROGRAM PENGEMBANGAN PEREKONOMIAN RAKYAT
2.   PROGRAM PENGEMBANGAN  PENDIDIKAN, SUMBER DAYA MANUSIA DAN SUMBER DAYA   ALAM.
3.   PROGRAM PENGEMBANGAN  DAN PEMBERDAYAAN POTENSI POLITIK.
1. Program Pengembangan Perekonomian Rakyat
Sejarah KOSGORO 1957 tercatat sebagai organisasi yang melanjutkan perjuangan KOSGORO sebagaimana ide kelahirannya pada tahun 1957. Pada awal kelahiran dan pengembangannya, adalah Koperasi Simpan Pinjam Gotong Royong pada tanggal 10 Nopember 1957, yang kemudian berkembang menjadi Koperasi Serbausaha Gotong Royong hingga akhirnya menjadi Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong.
Hingga saat ini, KOSGORO 1957 masih mempertahankan keberadaannya sebagai organisasi dua fungsi, yaitu sebagai Organisasi Gerakan Koperasi dan Organisasi Kemasyarakatan yang harus berkiprah di tengah-tengah masyarakat sesuai dengan perkembangan kemajuan dan perkembangan dinamika masyarakat.
Oleh karenanya, program organisaesi bidang perekonomian rakyat diarahkan kepada :
(1).  Tumbuh dan berkembangnya koperasi di setiap tingkatan organisasi, baik secara organisatoris maupun yang dikembangkan oleh Anggota, sehingga menampilkan citra KOSGORO 1957 sebagai Organisasi Gerakan Koperasi dan Perekonomian Rakyat.
(2)  Mendorong para kader muda KOSGORO 1957 untuk menjadi kader-kader koperasi dan wirausahawan yang tangguh, melalui berbagai kegiatan kaderisasi dan pelatihan yang berkualitas dan berkesinambungan.
(3)     Menghimpun potensi kewirausahaan dikalangan kader KOSGORO 1957 sebagai organisasi yang dapat menghimpun dana untuk menghimpun kekuatan sumber dana koperasi khususnya UMKM dan koperasi dan memantapkan keberadaan KOSGORO Business Group sebagai sumber dana organisasi, khususnya terhadap pengembangan usaha kecil dan menengah.
(4)  Mendorong kader-kader KOSGORO 1957 untuk meningkatkan usahanya melalui peningkatan kemitraan dengan berbagai lembaga usaha.
(5)     Mendorong kader-kader KOSGORO 1957 untuk membangun lembaga-lembaga keuangan seperti antara lain Bank Perkreditan Rakyat, Koperasi dan Lembaga Keuangan Madani untuk permodalan rakyat dengan tidak melanggar peraturan atau perundang-undangan yang berlaku.
2. Program Pengembangan Pendidikandan Sumber Daya  Manusia
serta Pengembangan Sumber Daya Alam.

A. Program PengembanganPendidikan dan Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia, sebagai tolok ukur kualitas bangsa, mejadi bagian penting dalam kiprah KOSGORO 1957. dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
KOSGORO 1957 melakukan usaha-usaha pendidikan, baik pendidikan formal umum, kejuruan, keterampilan maupun informal, yang menyangkut semua bidang yang dibutuhkan dalam pembangunan bangsa.
Oleh karenanya, program organisasi bidang pengembangan sumber daya manusia diarahkan kepada :
(1)             Mendorong  dan   memfasilitasi kader-kader  KOSGORO   1957  untuk meningkatkan kulitas pendidikan meliputi aspek atau dimensi kognitif (pengetahuan umum dan rinci), efektif (sikap, pandangan dan budi pekerti), psikomotorik (tingkah laku dan keterampilan teknis dan rinci) sejak Pendidikan Taman  Kanak-kanak hingga  Perguruan   tinggi, dengan melibatkan   seluas   mungkin   inisiatif   dan   peran   serta masyarakat
(2)     Penegakan dan Pemantapan standarisasi mutu pendidikan bagi kelembagaan pendidikan yang telah dan akan didirikan serta dikelola oleh kader-kader KOSGORO 1957 untuk mencetak tenaga kerja siap pakai diutamakan pengembangan lembaga pendidikan kejuruan.
(3)     Mendorong dan memfasilitasi kader-kader KOSGORO 1957 yang bergerak dalam bidang penegakan hukum dan advokasi bagi rakyat baik dipedesaan maupun diperkotaan, sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan masyarakat.
(4)     Mengembangkan kehidupan beragama dengan mencetak kader KOSGORO sebagai tokoh masyarakat yang berbudi pekerti luhur, berahlak mulya, yang mampu mewujudkan kerukunan beragama, kerukunan umat seagama, kerukunan beragama dengan pemerintah.
(5)     Pengembangan dan pembinaan kepemudaan melalui kegiatan, hobby, minat dan bakat, prestasi dan profesi yang terarah.
B.    Pengembangan Sumber Daya Alam.
1.       Mengembangkan kepedulian Kader KOSGORO 1957 dalam memeiihara lingkungan, hutan dan pertanian.
2.       Melakukan aksi-aksi sosial masyarakat dan kesehatan secara simultan, yang terarah dan terpadu disemua tingkatan organisasi maupun Keluarga Besar KOSGORO 1957, baik Gerakan maupun Lembaga.
3.       Menjalin hubungan secara kemitraan dengan Pemerintah Pusat dan Daerah yang terkait dengan sektor kehutanan, pertanian, kelautan dan iingkunga hidup.
3. Program PengembanganPotensi Politik :
Selaras dengan tujuan KOSGORO 1957 sebagaimana amanat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KOSGORO 1957, maka KOSGORO 1957 merupakan laboratory Kader Bangsa, sehingga kader-kadernya mau dan mampu menyerahkan dharma dan karyanya untuk bangsa dan tanah air.
KOSGORO 1957 sebagai Organisasi Kemasyarakatan dalam sejarahnya menunjukkan bahwa KOSGORO 1957 merupakan potensi bangsa yang sangat potensial, terbukti sejak awal pengembangannya mewarnai politik nasional.
Sehubungan dengan hal tersebut, pembinaan potensi politik dalam tubuh KOSGORO 1957 haruslah, terarah, dan berkesinambungan, agar berperan maksimal  daiam   membawakan   misi     KOSGORO 1957 dalam kehidupan, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam   rangkaian   pengembangan  potensi   politik   itu,   KOSGORO   1957 menyelenggarakan upaya-upaya sebagai berikut :
(1)  Gerakan dan Lembaga melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berpotensi untuk merekrut anggota, utamanya dari barisa muda, perempuan melalui kader KOSGORO 1957 di semua tingkatan organisasi.
(2)  Menyelenggarakan kaderisasi secara terfokus, terarah, berencana dan berkesinambungan, pada semua struktur organisasi, baik untuk kepentingan kesinambungan kepemimpinan maupun untuk kepentingan missi KOSGORO 1957 dalam masyarakat.
(3)  Mendorong dan meningkatkan kualitas kader secara berkesinambungan, melalui upaya-upaya penyegarasehingga memliki kemampuan yang handal sebagai kader bangsa dan siap untuk turut ambil bagian dalam setiap perkembangan dan perubahan yang terjadi.
(4)  Mempersiapkan kader-kader pilihan terbaik yang diharapkandapat memenuhi persyaratan dan ketentuan guna dipromosikan untuk menempati postsi-posisi strategis dalam berbagai strata kepemimpinan nasional.
(5)  Membekali kader-kader potensial untuk turut ambil bagian dalam pemecahan masalah bangsa di semua strata.
4. SOSIALISASI NILAI-NILAI KEJUANGAN KOSGORO 1957
1.  Upaya sosialisasi nilai-nilai Kejuangan KOSGORO 1957, ditempuh dengan pemanfaatan struktur organisasi KOSGORO 1957 dan potensi kader KOSGORO 1957 sesuai dengan kreatifitas masing-masing, melalui kerjasama dengan berbagai pihak dimasyarakat.
2. Secara khusus, sosiaiisasi nilai-nilai Kejuangan KOSGORO 1957 adalah melalui kurikulum pendidikan pada sekolah-sekolah KOSGORO 1957 serta melalui program pendidikan Kader.
3.   Gerakan, Badan dan Lembaga KOSGORO 1957 berperan aktif untuk mensosialisasikan nilai-nilai Kejuangan KOSGORO 1957.
IV. PENUTUP
1. Program Umum ini akan dijabarkan lebih terperinci dalam bentuk Program Kerja Tahunan Pimpinan Pusat Kolektif KOSGORO 1957 Masa Bhakti 2008 – 2013, yang secara teknis operasional disajikan dalam bentuk Proyek Proposal.
2.     Untuk Provinsi dan Kabupaten/Kota, Program Umum ini dijabarkan menjadi Program Kerja Daerah, dengan menyesuaikan tuntunan dan kebutuhan daerah masing-masing.
Jakarta,       Nopember 2010
Drs. HM. Djonharro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar